Prinsip Pembangkit Energi Tenaga Arus Laut atau Sungai (Agan’s Version)
sumber [www.kaskus.co.id]
Bonjour Agan2, kali ini
saya akan sharing sharing menurut pandangan ane mengenai pembangkit listrik
tenaga arus laut. Mohon maaf kalau tulisannya masih kurang bagus, Maklum
beginner gan.,.hehe,,,.
Langsung aja gan……
Alkisah,….(Versi
serius) Energi merupakan kebutuhan mutlak untuk setiap makhluk hidup, terutama
manusia. Bayangkan saja apa yang bisa tubuh lakukan tanpa energi?. Energi yang
digunakan oleh tubuh kita sebagian besar berasal dari makanan yang kita makan
sehari hari. Kemudian dari energi ini kita bisa berolahraga, belajar dan banyak
kegiatan lain yang bisa kita lakukan. Sebenarnya kegiatan yang kita lakukan
sehari hari adalah ilustrasi dari siklus energi. Sederhananya begini, Pangan
(Sumber energy) menjadi Energi melalui pembakaran ditubuh (diolah oleh tubuh)
kemudian menjadi energi gerak (kegiatan sehari hari). Nah, itu merupakan siklus
energi yang terjadi dalam tubuh kita, begitu juga yang terjadi pada mesin mesin
pembangkit energi lainnya. Contohnya pada mesin diesel, mesin diesel kita
analogikan sebagai tubuh kita, bahan bakar kita analogikan sebagai sumber
makanan dan tang terakhir gerak torak atau ditranslasikan menjadi putaran shaft
dianalogikan sebagai gerak kita.
Dari analogi ini kita
bisa lebih jauh mengaplikasikan yang namanya “Hukum kekekalan energi” yang
bunyinya “ energi tidak bisa diciptakan
dan juga tidak bisa dimusnahkan, hanya bisa diubah bentuknya” tetapi
menurut saya hukum ini kurang beradaptasi dengan keadaan sekarang ini.
Seharusnya hukum ini perlu dilakukan penambahan yang bunyinya menjadi “energy tidak
bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan, hanya bisa diubah bentuknya
dan diperjualbelikan” hehehe.
Lanjut gan…, ada banyak
sumber energi didunia ini gan, contohnya BBM, gas, batubara, nuklir, air
(secara horizontal maupun vertikal), kayu api (tradisional gan), bahkan Indom*e
gan (sumber energi anak kos gan, hehehe). Yang terakhir jangan ditanya mengapa
gan?, mungkin sudah takdirnya, hehe.
Nah, disini ane mau
bahas mengenai sumber energi dari air gan. Maksud energi air disini ialah energy
air yang bergerak gan. Ada berbagai macam jenis air yang bergerak gan, menurut
ane ada gerak vertical, ada gerak horizontal dan gerak mutar mutar gan. Nah,
untuk sumber energi dari air yang bergerak vertical contohnya adalah air terjun
gan, untuk horizontal adalah air arus sungai ataupun laut dan untuk yang mutar
mutar menurut ane adalah pertemuan antara dua aliran gan aliran laut dan sungai
(bukan aliran sesat dan menyesatkan gan), hehehe.
Nah tentu muncul
pertanyaan, bagaimana merubah sumber energi ini menjadi bentuk energi lainnya. Jadi
intinya kita membutuhkan alat untuk merubah sumber energi menjadi bentuk energi
lainnya. Misalnya untuk air terjun, dengan menggunakan kincir air. Jadi prinsipnya
begini gan air terjun menghantam sudu sudu turbin sehingga turbin berputar,
dari putaran ini kemudian digunakan untuk memutar generator (untuk merubah jadi
energi energi listrik). Sedangkan kalau ngak butuh listrik, gerak turbin yang
dihubungkan dengan poros bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan misalnya
untuk memompa air irigasi sawah, dll.
Nah, bagaimana dengan
prinsip pemanfaatan energi tenaga arus laut. Prinsipnya saya seperti pembangkit
listrik tenaga angin. Hanya bedanya saja pada medianya, kalau kincir angin memanfaatkan
media angin nah kalau di laut memanfaatkan dari arus laut.
Pada tulisan ini
pembangkit listrik tenaga arus laut menggunakan konsep baling baling (hydrolien
bahasa perancisnya)….. .Untuk menganalogikan adalah dengan membuat simulasi
sederhana, sesederhana SILET, hehe. Nah, ketika kincir angin atau baling baling
mendapat gaya dari angin secara horizontal maka baling baling ini akan
berputar. Mengapa bisa berputar ? nah, ini bisa dijelaskan dengan konsep
aerodinamika, ketika suatu foil dikenakan suatu kecepatan aliran maka akan
timbul Lift dan drag. Oleh karena bentuk baling baling bukan datar (plat) artinya
antara bilah bilah di pangkal sampai di ujungnya berbeda atau bahasa teknisnya
bilah mempunyai pitch, maka baling baling bisa berputar. Gaya lift/drag dari
pangkal sama ujung bilah berkontribusi dengan penjelasan konsep bahwa lift
tegak lurus dengan arah datangnya kecepatan anginnya sedangkan drag adalah
paralel. Dengan menjumlahkan banyaknya lift/drag (dari pangkal sampai ujung nya
baling baling) maka gaya ini akan membuat baling baling berputar. Dari putaran
ini (menghasilkan torsi) kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan poros
generator untuk menghasilkan listrik. Begitulah secara kasarnya konsep
pembangkit listrik tenaga arus laut.
Perlu diingat bahwa,
pembangkit listik tenaga arus laut baling balingnya didesain setipis mungkin
artinya dragnya sekecil mungkin sehingga memperbesar nilai ratio lift/drag
(Cl/Cd). Makanya desain pembangkit listrik tenaga arus laut menggunakan baling
baling yang mempunyai nilai Chord (kecil).
sumber:[www.mgi.esdm.go.id]
Setelah listik
dihasilkan kemudian yang diperlukan adalah batere untuk menyimpan listrik yang
udah dihasilkan. Hal ini dikarenakan arus laut yang terdapat tidak mengalir
secara terus menurus dengan kecepatan yang sama, sehingga akan terjadinya naik
turun daya yang dihasilkan. Untuk itulah kita perlu menyimpan daya yang
dihasilkan tadi kedalam batere. Nah, jika kita menggunakan listrik ini
keperluan rumah tangga yang berada di onshore sedangkan unit pembangkit berada
di offshore maka yang diperlukan adalah proses transmisi. Nah untuk proses
transmisi maka kita membutuhkan transformator step up dan step down. Step untuk
meningkatkan tegangan sehingga memudahkan untuk menempuh perjalanan dari unit
ke onshore. Selanjutnya tegangan tadi diturunkan dengan menggunakan trafo step
down. Karena dirumah rumah masyarakat umumnya menggunakan 220 volt. (untuk
masalah listrik ane kurang begitu mengerti gan, sorry yam jadi penjelasaanya
begitu saja), hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar