Selasa, 03 Desember 2013

Prinsip  Pembangkit Energi Tenaga Arus Laut atau Sungai (Agan’s Version)


sumber [www.kaskus.co.id]
Bonjour Agan2, kali ini saya akan sharing sharing menurut pandangan ane mengenai pembangkit listrik tenaga arus laut. Mohon maaf kalau tulisannya masih kurang bagus, Maklum beginner gan.,.hehe,,,.
Langsung aja gan……

Alkisah,….(Versi serius) Energi merupakan kebutuhan mutlak untuk setiap makhluk hidup, terutama manusia. Bayangkan saja apa yang bisa tubuh lakukan tanpa energi?. Energi yang digunakan oleh tubuh kita sebagian besar berasal dari makanan yang kita makan sehari hari. Kemudian dari energi ini kita bisa berolahraga, belajar dan banyak kegiatan lain yang bisa kita lakukan. Sebenarnya kegiatan yang kita lakukan sehari hari adalah ilustrasi dari siklus energi. Sederhananya begini, Pangan (Sumber energy) menjadi Energi melalui pembakaran ditubuh (diolah oleh tubuh) kemudian menjadi energi gerak (kegiatan sehari hari). Nah, itu merupakan siklus energi yang terjadi dalam tubuh kita, begitu juga yang terjadi pada mesin mesin pembangkit energi lainnya. Contohnya pada mesin diesel, mesin diesel kita analogikan sebagai tubuh kita, bahan bakar kita analogikan sebagai sumber makanan dan tang terakhir gerak torak atau ditranslasikan menjadi putaran shaft dianalogikan sebagai gerak kita.

Dari analogi ini kita bisa lebih jauh mengaplikasikan yang namanya “Hukum kekekalan energi” yang bunyinya “ energi tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan, hanya bisa diubah bentuknya” tetapi menurut saya hukum ini kurang beradaptasi dengan keadaan sekarang ini. Seharusnya hukum ini perlu dilakukan penambahan yang bunyinya menjadi “energy tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan, hanya bisa diubah bentuknya dan diperjualbelikan” hehehe.

Lanjut gan…, ada banyak sumber energi didunia ini gan, contohnya BBM, gas, batubara, nuklir, air (secara horizontal maupun vertikal), kayu api (tradisional gan), bahkan Indom*e gan (sumber energi anak kos gan, hehehe). Yang terakhir jangan ditanya mengapa gan?, mungkin sudah takdirnya, hehe.

Nah, disini ane mau bahas mengenai sumber energi dari air gan. Maksud energi air disini ialah energy air yang bergerak gan. Ada berbagai macam jenis air yang bergerak gan, menurut ane ada gerak vertical, ada gerak horizontal dan gerak mutar mutar gan. Nah, untuk sumber energi dari air yang bergerak vertical contohnya adalah air terjun gan, untuk horizontal adalah air arus sungai ataupun laut dan untuk yang mutar mutar menurut ane adalah pertemuan antara dua aliran gan aliran laut dan sungai (bukan aliran sesat dan menyesatkan gan), hehehe.

Nah tentu muncul pertanyaan, bagaimana merubah sumber energi ini menjadi bentuk energi lainnya. Jadi intinya kita membutuhkan alat untuk merubah sumber energi menjadi bentuk energi lainnya. Misalnya untuk air terjun, dengan menggunakan kincir air. Jadi prinsipnya begini gan air terjun menghantam sudu sudu turbin sehingga turbin berputar, dari putaran ini kemudian digunakan untuk memutar generator (untuk merubah jadi energi energi listrik). Sedangkan kalau ngak butuh listrik, gerak turbin yang dihubungkan dengan poros bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan misalnya untuk memompa air irigasi sawah, dll.

Nah, bagaimana dengan prinsip pemanfaatan energi tenaga arus laut. Prinsipnya saya seperti pembangkit listrik tenaga angin. Hanya bedanya saja pada medianya, kalau kincir angin memanfaatkan media angin nah kalau di laut memanfaatkan dari arus laut.

Pada tulisan ini pembangkit listrik tenaga arus laut menggunakan konsep baling baling (hydrolien bahasa perancisnya)….. .Untuk menganalogikan adalah dengan membuat simulasi sederhana, sesederhana SILET, hehe. Nah, ketika kincir angin atau baling baling mendapat gaya dari angin secara horizontal maka baling baling ini akan berputar. Mengapa bisa berputar ? nah, ini bisa dijelaskan dengan konsep aerodinamika, ketika suatu foil dikenakan suatu kecepatan aliran maka akan timbul Lift dan drag. Oleh karena bentuk baling baling bukan datar (plat) artinya antara bilah bilah di pangkal sampai di ujungnya berbeda atau bahasa teknisnya bilah mempunyai pitch, maka baling baling bisa berputar. Gaya lift/drag dari pangkal sama ujung bilah berkontribusi dengan penjelasan konsep bahwa lift tegak lurus dengan arah datangnya kecepatan anginnya sedangkan drag adalah paralel. Dengan menjumlahkan banyaknya lift/drag (dari pangkal sampai ujung nya baling baling) maka gaya ini akan membuat baling baling berputar. Dari putaran ini (menghasilkan torsi) kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan poros generator untuk menghasilkan listrik. Begitulah secara kasarnya konsep pembangkit listrik tenaga arus laut.

Perlu diingat bahwa, pembangkit listik tenaga arus laut baling balingnya didesain setipis mungkin artinya dragnya sekecil mungkin sehingga memperbesar nilai ratio lift/drag (Cl/Cd). Makanya desain pembangkit listrik tenaga arus laut menggunakan baling baling yang mempunyai nilai Chord (kecil).


sumber:[www.mgi.esdm.go.id]
Setelah listik dihasilkan kemudian yang diperlukan adalah batere untuk menyimpan listrik yang udah dihasilkan. Hal ini dikarenakan arus laut yang terdapat tidak mengalir secara terus menurus dengan kecepatan yang sama, sehingga akan terjadinya naik turun daya yang dihasilkan. Untuk itulah kita perlu menyimpan daya yang dihasilkan tadi kedalam batere. Nah, jika kita menggunakan listrik ini keperluan rumah tangga yang berada di onshore sedangkan unit pembangkit berada di offshore maka yang diperlukan adalah proses transmisi. Nah untuk proses transmisi maka kita membutuhkan transformator step up dan step down. Step untuk meningkatkan tegangan sehingga memudahkan untuk menempuh perjalanan dari unit ke onshore. Selanjutnya tegangan tadi diturunkan dengan menggunakan trafo step down. Karena dirumah rumah masyarakat umumnya menggunakan 220 volt. (untuk masalah listrik ane kurang begitu mengerti gan, sorry yam jadi penjelasaanya begitu saja), hehehe.

Semoga Bermafaat untuk kita bersama sama, Jika agan agan ada koreksi atau pengen sharing sharing silahkan saja,….Au revoir

           

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar