Senin, 23 Desember 2013

Sedikit Pengalaman Menggelandang di Negeri Singapura


Bonjour  Agan agan, dalam kesempatan yang cukup sempit dan ngenes ini saya mencoba menulis kembali. Setelah sekian lama terombang ambing dalam kerasnya gelombang hidup, akhirnya saya memutuskan untuk melabuhkan kapal kegalauan saya ke blog ini. (versi puitis), hehehe.

Kali saya akan menulis tentang perjalanan saya ke negara seberang yaitu Singapura (ref poto: quand j’etait a singapore) dengan photo sedikit narsis tetapi tidak mengandung unsur anarkis, hehehe.


Kita mulai saja gan, dimulai dari aku dan kamu (versi gombal tingkat RT gan), perjalanan saya ke singapura bukanlah perjalanan yang sudah direncanakan sebelumnya. Perjalanan ini dimulai ketika saya ingin pulang ke kampung halaman setelah menyelesaikan kegiatan saya di Surabaya. Nah, seperti kegalauaan yang banyak dialami oleh banyak pemudik yang bermodalkan “Niat”, permasalahan tiket pulanglah yang menjadi batu hadangan. Dan beruntungnya karena modal niat ini jugalah akhirnya saya bisa jejak di negara yang terkenal dengan cerita “singapura di serang todak*” (todak adalah nama jenis ikan bisa di googling sendiri gan). Ikan ini bentuk badannya panjang gan dan bundar, mulutnya muncung gan, dan warnanya agak kebiruan. Kalau mau mancingnya pakai umpan ikan hidup gan, ngak usah pakai pemberat (curhat gan, maklum bakatnya jadi pemancing profesional gan, tapi kenyataannya jadi pemancing keributan gan), hehe.

Mulai serius gan!!!!! Ouh ya hampir lupa, sebagai latar belakang (kayak karya tulis),hehe perkenalkan nama saya alyuan atau bisa dipanggil Iwan, ANAK asli Kepulauan Riau (KEPRI), dan tentunya ANAK Ibu dan Bapak Saya, hehehe. Saya dilahirkan dan besar di pulau yang sangat terkenal dengan kejayaan tambang timahnya yaitu pulau SINGKEP. Masa kuliah saya saya habiskan di kota pahlawan surabaya.

Nah, to the point aja ya,,,sebenarnya………..(versi surat cinta jadul)…..Selesainya kegiatan saya di surabaya saya memutuskan untuk pulang kampung ke Singkep. Seperti peserta mudik umumnya, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah media transportasi untuk pulang kampung. Hal ini sangat penting sekali terlebih lagi bagi pemudik modal “Niat” seperti saya. Kenapa saya menyebutnya dengan modal niat, karena dengan uang yang pas pasan hanya niatlah yang bisa diandalkan, hehehe…tapi sisi positifnya disini lah ilmu optimasi yang pernah menjadi tema skripsi saya diaplikasikan (hehehe sedikit lebay BOY), ..dengan sedikit mengaplikasikan ilmu Linear Programming, dimana Objective Functionnya adalah minimum cost (dengan biaya seminim mungkin gan) untuk pulang dari surabaya ke batam dan dari batam ke pulau singkep. Sedangkan konstrain atau batasannya adalah saya harus sampai di singkep dengan tepat waktu. Begitulah BOY bahasa matematisnya, tapi bahasa ekonomis praktisnya, ya pulang dengan SELAMAT dan HEMAT gan serta dapat tambahan jalan jalan, hehe. setelah meRUNNING rumusan linear programming ini maka dapat disimpulkan bahwa saya harus pulang lewat rute Surabaya-Singapura-Batam-Singkep. Dibandingkan dengan rute lainnya rute ini memberikan nilai effisiensi 15,73222% bla bla bla…..hehehe (gaya bahasa nulis tugas akhir gan).

Singkat cerita, dengan berbekal passport dan tiket pesawat serta kebutuhan pangan (Roti) sekedarnya sampailah saya di bandara juanda sidoarjo (tapi terkenalnya bandara Juanda Surabaya). Ouh ya, saya juga berterima kasih kepada mas Galih, sebagai transporter saya dari tempat saya tinggal selama berdomisili di surabaya ke bandara juanda.

Ceritanya dipersingkat lagi gan, sampailah saya di bandara Changi, dengan kata kata terakhir yang saya ingat yang diucapkan oleh pramugari “selamat dating di bandara change singapura, saat ini waktu setempat menunjukkan pukul ….suhu diluar saat ini…celcius dan kelembaban…..%” dan kata pamungkasnya, TERIMA KASIH TELAH MEMILIH TERBANG BERSAMA LION AIR…..(abaikan gan)….hehe
Langkah pertama saya lakukan sesampainya disana, yaitu langsung mencari ATM untuk mengambil uang. Kebetulan saya pakai bank MANDIR* yang mempunyai logo VISA, jadi saya langsung mencari mesin ATM yang mempunyai logo VISA. Bagaimana dengan kursnya?, sebelum kita mengambil uangnya maka muncul nilai kurs rupiah terhadap dolar singapura yang telah disesuaikan oleh Bank OCBC di Singapuranya, jika kita setuju maka uang langsung bisa kita terima. Jadi jangan takut pergi kenegara orang tanpa membawa uang yang berlaku dinegara tersebut. Langkah pertama yang dilakukan jika kita belum membawa uang yang berlaku ATM adalah solusi yang menurut saya terbaik.

Langkah kedua yang saya lakukan adalah mencari tempat penitipan barang, nah, dengan sedikit berspekulasi bahwa di pelabuhan harbour front terdapat tempat penitipan, maka saya berangkat ke pelabuhan harbour front. Untuk berangkat dari bandara Changi ke harbour front ada beberapa alternatif, salah satunya adalah TAXI, pilihan ini sangat dihindari terutama bagi traveller modal niat seperti saya. Solusi yang terbaik adalah naek transportasi public, karena selain murah juga terintegrasi. Lebih lagi di Singapura sangat terkenal dengan MRT nya (Mass Rapid Transport). Setelah menanyakan ke petugas MRTnya maka saya direkomendasikan untuk membeli tiket STP (Singapore Tourist Pass). Ada beberapa jenis tiket yang bisa kita beli di loket Passanger Service, tetapi di loket ini tidak menyediakan tiket STP, hanya tiket yang sekali jalan maupun beberapa kali jalan. Ouh ya, tiket STP ini tiket yang bisa digunakan untuk sepuasnya dalam 1 hari, dimulai dari jam 12 malam sampai habisnya 12 malam lagi. Jadi jika kita ingin seharian berkelana maka sebaiknya kita menggunakan tiket STP ini. Tiket ini bisa digunakan untuk semua jenis transportasi, LRT, MRT dan BUS, tetapi tiket ini tidak bias digunakan untuk pergi ke pulau sentosa, begitu sih keterangan yang saya dapat dari penjual tiketnya. Tiket STP dapat dibeli di ticket office. Harganya 10 dolar singapure, dan 10 dolar lagi buat jaminan, jadi kita harus bayar ke petugas 20 dolar. Jika telah selesai menggunakan tiket ini maka kita bisa menggembalikan tiket ini ke ticket office dan petugas menggembalikan 10 dolar ke kita.
Langkah ketiga yaitu mempelajari sistem transportasinya dan mencocokkan dengan tujuan wisata kita. Nah, setelah saya mengantongi tiket STP, saya langsung meminta peta jalur MRT pada petugas. Selanjutnya langsung saja tanpa pikir panjang, saya pergi ke harbour front sesuai dengan tujuan pertama saya yaitu mencari tempat penitipan barang (berat juga gan barang saya). Sesampainya di stasiun, berkat petunjuk yang ada di papan papan disekitar stasiun, saya diarahkan menuju ke suatu tempat penitipan bagasi. Nah untuk menitip barang kita hanya butuh passport aja utuk menitipkan barang dan tentunya bayar 3,2 dolar singapure per 3 jam penitipan.

Setelah menitipkan barang saya menggelandang jalan jalan di Singapura, tempat pertama yang saya ingin kunjungi adalah Merlion Park (tempat terdapatnya patung singa nyemprot) yang menjadi ikon singapura. Selanjutnya, tempat yang saya cari adalah mesjid. Setelah berputar putar di stasiun MRT raffles place, akhirnya saya menemukan mesjid yang terdapat dibawah gedung megah UOB. Mesjid ini didesain berada dibawah tanah seperti layaknya konsep parkiran di mall mall. Fasilitas di mesjid ini cukup bagus dan saya juga menyempatkan mengisi perbekalan minuman saya dari air minum yang tersedia di mesjid tersebut. Jadi kalau mau ke Mesjid ini cukup mengikuti putunjuk yang ada di stasiun MRT raffles place.

Selanjutnya, saya jalan jalan ke Orchard Street, konon katanya di tempat ini terjadinya negoisasi antara koruptor gayus tambunan dan petugas yang membujuk sang maestro untuk pulang ke Indonesia. Nah, tempat ini sangat ramai sekali pengunjungnya, ada yang bilang tempat terjadinya transaksi ekonomi internasional. Tetapi dari sudut pandang saya sebagai orang awam, tempat ini sekilas hanya jalanan saja. Akan tetapi yang membedakan tempat ini adalah terdapatnya butik butik kelas dunia dan seniman seniman jalanan yang berkelas.

……….Dan akhirnya karena hari sudah beranjak malam, saya putuskan untuk kembali ke stasiun harbour front untuk pulang ke batam dan tidak lupa untuk menggembalikan kartu STP untuk mendapatkan kembali 10 dolar singapura saya (lumayan gan). Harga satu tiket untuk satu kali jalan dari harbour front singapura ke pelabuhan Batam centre adalah 25 dolar singapure.
Konsep harbour front ini menurut saya menggabungkan pusat belanja dan transportasi. Seperti hal nya di Indonesia yang kita jumpai setelah pelabuhan tentu adalah pasar atau pusat belanja. Tetapi di singapura sangat tertata rapi dan terintegrasi.

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari negara adidaya di asia tenggara ini. Dari sistem transportasi, pariwisata, dan konsep perekonomiannya. Benar benar negara yang maju. Apa karena SDA yang berlimpah ruah seperti indonesia? Atau karena luasnya daerah singapura? Atau karena SDM nya yang pintar pintar dan visioner?. Masalah ini tentunya masalah komplek. cara mudahnya kita bisa mempelajari secara histori perkembangan ekonomi negara ini, sosio ekonominya maupun politik ekonominya.

Satu yang bisa saya petik adalah SDM lebih menentukan dari SDA. SDA yang melimpah tanpa adanya SDM yang berkualitas, hasilnya adalah negara yang terbuai oleh sejarah kejayaan. Sedangkan SDM yang berkualitas dengan SDA yang terbatas menghasilkan negara adidaya.

Indonesia kaya akan SDA adalah mata pelajaran anak SD yang menjadi dongeng indah semasa jaman saya masih ingusan. Sementara SDM yang berkualitas moral dan intelektual di indonesia adalah cerita khayalan tingkat gubernur dan kepala negara dalam berkampanye. 

Selasa, 03 Desember 2013

Prinsip  Pembangkit Energi Tenaga Arus Laut atau Sungai (Agan’s Version)


sumber [www.kaskus.co.id]
Bonjour Agan2, kali ini saya akan sharing sharing menurut pandangan ane mengenai pembangkit listrik tenaga arus laut. Mohon maaf kalau tulisannya masih kurang bagus, Maklum beginner gan.,.hehe,,,.
Langsung aja gan……

Alkisah,….(Versi serius) Energi merupakan kebutuhan mutlak untuk setiap makhluk hidup, terutama manusia. Bayangkan saja apa yang bisa tubuh lakukan tanpa energi?. Energi yang digunakan oleh tubuh kita sebagian besar berasal dari makanan yang kita makan sehari hari. Kemudian dari energi ini kita bisa berolahraga, belajar dan banyak kegiatan lain yang bisa kita lakukan. Sebenarnya kegiatan yang kita lakukan sehari hari adalah ilustrasi dari siklus energi. Sederhananya begini, Pangan (Sumber energy) menjadi Energi melalui pembakaran ditubuh (diolah oleh tubuh) kemudian menjadi energi gerak (kegiatan sehari hari). Nah, itu merupakan siklus energi yang terjadi dalam tubuh kita, begitu juga yang terjadi pada mesin mesin pembangkit energi lainnya. Contohnya pada mesin diesel, mesin diesel kita analogikan sebagai tubuh kita, bahan bakar kita analogikan sebagai sumber makanan dan tang terakhir gerak torak atau ditranslasikan menjadi putaran shaft dianalogikan sebagai gerak kita.

Dari analogi ini kita bisa lebih jauh mengaplikasikan yang namanya “Hukum kekekalan energi” yang bunyinya “ energi tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan, hanya bisa diubah bentuknya” tetapi menurut saya hukum ini kurang beradaptasi dengan keadaan sekarang ini. Seharusnya hukum ini perlu dilakukan penambahan yang bunyinya menjadi “energy tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan, hanya bisa diubah bentuknya dan diperjualbelikan” hehehe.

Lanjut gan…, ada banyak sumber energi didunia ini gan, contohnya BBM, gas, batubara, nuklir, air (secara horizontal maupun vertikal), kayu api (tradisional gan), bahkan Indom*e gan (sumber energi anak kos gan, hehehe). Yang terakhir jangan ditanya mengapa gan?, mungkin sudah takdirnya, hehe.

Nah, disini ane mau bahas mengenai sumber energi dari air gan. Maksud energi air disini ialah energy air yang bergerak gan. Ada berbagai macam jenis air yang bergerak gan, menurut ane ada gerak vertical, ada gerak horizontal dan gerak mutar mutar gan. Nah, untuk sumber energi dari air yang bergerak vertical contohnya adalah air terjun gan, untuk horizontal adalah air arus sungai ataupun laut dan untuk yang mutar mutar menurut ane adalah pertemuan antara dua aliran gan aliran laut dan sungai (bukan aliran sesat dan menyesatkan gan), hehehe.

Nah tentu muncul pertanyaan, bagaimana merubah sumber energi ini menjadi bentuk energi lainnya. Jadi intinya kita membutuhkan alat untuk merubah sumber energi menjadi bentuk energi lainnya. Misalnya untuk air terjun, dengan menggunakan kincir air. Jadi prinsipnya begini gan air terjun menghantam sudu sudu turbin sehingga turbin berputar, dari putaran ini kemudian digunakan untuk memutar generator (untuk merubah jadi energi energi listrik). Sedangkan kalau ngak butuh listrik, gerak turbin yang dihubungkan dengan poros bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan misalnya untuk memompa air irigasi sawah, dll.

Nah, bagaimana dengan prinsip pemanfaatan energi tenaga arus laut. Prinsipnya saya seperti pembangkit listrik tenaga angin. Hanya bedanya saja pada medianya, kalau kincir angin memanfaatkan media angin nah kalau di laut memanfaatkan dari arus laut.

Pada tulisan ini pembangkit listrik tenaga arus laut menggunakan konsep baling baling (hydrolien bahasa perancisnya)….. .Untuk menganalogikan adalah dengan membuat simulasi sederhana, sesederhana SILET, hehe. Nah, ketika kincir angin atau baling baling mendapat gaya dari angin secara horizontal maka baling baling ini akan berputar. Mengapa bisa berputar ? nah, ini bisa dijelaskan dengan konsep aerodinamika, ketika suatu foil dikenakan suatu kecepatan aliran maka akan timbul Lift dan drag. Oleh karena bentuk baling baling bukan datar (plat) artinya antara bilah bilah di pangkal sampai di ujungnya berbeda atau bahasa teknisnya bilah mempunyai pitch, maka baling baling bisa berputar. Gaya lift/drag dari pangkal sama ujung bilah berkontribusi dengan penjelasan konsep bahwa lift tegak lurus dengan arah datangnya kecepatan anginnya sedangkan drag adalah paralel. Dengan menjumlahkan banyaknya lift/drag (dari pangkal sampai ujung nya baling baling) maka gaya ini akan membuat baling baling berputar. Dari putaran ini (menghasilkan torsi) kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan poros generator untuk menghasilkan listrik. Begitulah secara kasarnya konsep pembangkit listrik tenaga arus laut.

Perlu diingat bahwa, pembangkit listik tenaga arus laut baling balingnya didesain setipis mungkin artinya dragnya sekecil mungkin sehingga memperbesar nilai ratio lift/drag (Cl/Cd). Makanya desain pembangkit listrik tenaga arus laut menggunakan baling baling yang mempunyai nilai Chord (kecil).


sumber:[www.mgi.esdm.go.id]
Setelah listik dihasilkan kemudian yang diperlukan adalah batere untuk menyimpan listrik yang udah dihasilkan. Hal ini dikarenakan arus laut yang terdapat tidak mengalir secara terus menurus dengan kecepatan yang sama, sehingga akan terjadinya naik turun daya yang dihasilkan. Untuk itulah kita perlu menyimpan daya yang dihasilkan tadi kedalam batere. Nah, jika kita menggunakan listrik ini keperluan rumah tangga yang berada di onshore sedangkan unit pembangkit berada di offshore maka yang diperlukan adalah proses transmisi. Nah untuk proses transmisi maka kita membutuhkan transformator step up dan step down. Step untuk meningkatkan tegangan sehingga memudahkan untuk menempuh perjalanan dari unit ke onshore. Selanjutnya tegangan tadi diturunkan dengan menggunakan trafo step down. Karena dirumah rumah masyarakat umumnya menggunakan 220 volt. (untuk masalah listrik ane kurang begitu mengerti gan, sorry yam jadi penjelasaanya begitu saja), hehehe.

Semoga Bermafaat untuk kita bersama sama, Jika agan agan ada koreksi atau pengen sharing sharing silahkan saja,….Au revoir