Bonjour a tous.......
Seperti yang saya
janjikan pada album yang pertama [baca: postingan] hehe…Kali ini saya akan
berbagi pengalaman tentang kuliah saya di Perancis. Sebut saja nama saya alyuan
(seperti di Koran Koran criminal), saya adalah seorang mahasiswa master (S2) dengan
bidang hidrodinamika kapal di salah satu universitas di perancis, tepatnya di
ENSTA Bretagne. Bretagne adalah kawasan/region baratnya perancis, ada beberapa
kota yang termasuk dalam kawasan Bretagne ini, salah satunya adalah Brest, dan
salah duanya adalah Rennes (Ibukotanya Bretagne). Sebagai gambaran, kurang
lebih membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam dengan menggunakan TGV (Kereta cepatnya
Prancis, 11-21 lah sama keretanya Mutiara selatan jurusan Surabaya- jakarta),
saya hanya punya sedikit referensi tetang kereta di Indonesia jadi harap
maklum. Jadi, kalau dari ilmunya fisika [motif: gaya, hehe], kita dapat menghitung
berapa kecepatan kereta tersebut jika jarak antara Paris-Brest adalah kurang
lebih 600 Km (referensi: distance2ville.com)?, dengan menggunakan persamaan
jarak dan kecepatan v = s/t , maka kita dapat menentukan kereta bergerak rata
rata dengan kecepatan 120 Km/Jam.
pict 1. ini gan gambaran jelasnya posisi Brest dari Paris
pict 2. ini gan penampakan spot spot yang menarik di Brest
To be continued…..ouh
ya di negara perancis, untuk jenjang master (S2) dibagi menjadi 2 program,
yaitu Master Research dan Master Professional. Pembagian ini berdasarkan dari
masing masing tujuan program, master research bertujuan untuk mencetak researchers
yang dipersiapkan untuk meneruskan ke jenjang berikutnya (program doctorate/S3)
sedangkan program master professional lebih bertujuan untuk mencetak para
professional yang siap bekerja di perusahaan, konsultan2 maupun bekerja
sendiri. Jadi, jika teman teman ingin atau punya niat setelah S2 untuk
melanjutkan ke S3 disarankan untuk mengambil program master research, karena
biasanya sistemnya parallel dan lebih mudah untuk masuknya. Singkat cerita,
saya kebetulan merupakan mahasiswa program master research (tapi kebanyakan
researchnya di FB hehehe). Selain itu yang membedakan program master disini dan
di Indonesia, disini jenjang S2 dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahun pertama
(master 1) dan tahun kedua (master 2). Biasanya mahasiswa yang hanya lulus
seleksi master 1 yang bisa melanjutkan untuk master 2. Jadi, tidak semua
mahasiswa master 1 bisa melanjutkan ke master 2.
pict 3. ini gan kondisi kampus ane (mahasiswa militernya melakukan lagi upacara gan) [ENSTA Bretagne]
Okey, sekarang kita fokus
di kegiatan kuliah saya. Sebelumnya saya sangat tertarik dengan bidang teknik,
apalagi teknik kemaritiman atau bahasa umumnya teknik yang ada hubunganya
dengan rancang bagun kapal, dan system sistemnya serta bangunan apung lainnya. Pada
kesempatan kesempatan berikut akan saya jelaskan, mengapa indonesia harus
mempunyai researcher2 atau engineer2 yang berbasiskan pada bidang ilmu ini (di
tunggu ya gan album berikutnya “ beli sampul album dapat isinya”hehehe).
Tahun ajaran baru
(rentree bahasa perancisnya) selalu di mulai pada bulan September untuk setiap
tahunnya. Jadi untuk agan agan yang mungkin berkesempatan untuk menuntut kuliah
di Perancis di Usahakan untuk datang sebelum bulan September, jadi lebih mudah
untuk beradaptasi di medan perang. (berat gan ceritanya….). walaupun ada
beberapa kampus yang mulainya di bulan bulan setelahnya. Kuliah disini
sistemnya hampir sama di Indonesia, yaitu dengan menggunakan system kredit atau
SKS lebih dikenalnya. Untuk menempuh Master 2, saya harus melewati 60 kredit
dibagi menjadi 2 semester. Bisa dibayangkan gan betapa beratnya kuliah, sebagai
gambaran saja untuk di Indonesia batas maksimum untuk setiap semesternya adalah
24 sks tiap semesternya. Semester 1 lebih banyak dihabiskan pada perkuliahan di
kelas dan praktek. Jadi selain
perkuliahan dikelas juga sesi praktek (travaux pratiques) dan sesi tugas
(travaux diriges).
Pada sesi perkuliahan, seperti biasanya kuliah, dosen menerangkan kita
mendengarkan, sebagai info aja gan, di perancis umumnya perkuliahan menggunakan
bahasa Perancis gan, mereka sangat terkenal fanatik dengan bahasanya sendiri
gan. Jadi sebelum benar benar siap bertempur, siapkan dulu mateng mateng gan
bahasanya, kalau ngak bisa tertembak musuh gan. Di sarankan untuk belajar
bahasa perancis, mendengar audio dari orang perancisnya langsung gan yang
ngomong, biar lebih berasa nikmatnya.,hehehe. Pada sesi kuliah praktek (travaux
pratiques) kuliah lebih banyak mendatangkan dosen dari perusahaan yang kompeten
dibidangnya (contohnya saja dibidang saya dari BV (biro klasifikasinya
perancis), Saipem (perusahaan manufacture offshore (mohon kroscek gan) miliknya
Italia), MARIN (rujukan propeller/baling baling kapal dunia gan kantornya di
wageningen, Belanda), dan banyak lainnya. Jadi dalam sesi ini biasanya kampus
mendatangkan alumni yang telah bekerja
di perusahaan besar tersebut gan, alumni ini sekaligus sebagai instruktur dalam
kerja praktek. Instruktur ini menerangkan salah satu software untuk kalkulasi
ataupun untuk analisa pada sesi kuliah gan. Misalnya saja software untuk
menghitung tahanan kapal, untuk menghitung manuvering kapal, untuk menghitung gelombang
permukaan, dan banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
(motif nulis kata pengatar di buku Tugas Akhir, hehe). Selanjutnya mahasiswa
harus mengerjakan tugas yang telah dipersiapkan oleh instruktur, misalnya
mengerjakan studi kasus. Outputnya adalah mahasiswa harus bener bener mengerti
baik secara theoritis maupun praktis yang dituangkan dalam laporan. Biasanya laporannya
di kumpulkan via email ke intruktur setelah 1 minggu berjalan, dan instruktur
membuat feed back pada tugas yang dikerjakan sekaligus memberikan nilai. Pada sesi
praktek ini selain mengundang alumni/instruktur di kampus, juga berkesempatan
mengunjungi pusat pusat riset untuk melakukan kuliah praktek. Alhamdulillah
ane, berkesempatan kuliah praktek selama 3 hari di essais de basin (kalau
diartikan : kolam percobaan), tentunya yang di coba model model kapal gan
sebelum kapalnya di bangun dan diluncurkan. Selama 3 hari saya melakukan kuliah
praktek dengan hydrodynamic tunnel (sejenis tabung tunnel yang digunakan untuk
menganalisa tingkah laku hidrodinamika propeller/baling baling kapal), kolam
percobaan/ essais de bassin val de reuille (kolam yang digunakan untuk menguji
olah gerak kapal, tingkah laku kapal terhadap gelombang tentunya dengan model/ [baca
model: menggunakan persamaan reynolds]) dan
yang terakhir adalah dengan mendengarkan pemaparan dari direktur risetnya
mengenai riset riset terbaru di pusat riset dibawah departemen pertahanannya
negara perancis. Ane merasa bersyukur gan, bisa mengakses tempat tersebut,
dimana ane masih dapat melihat langsung kapal perang induknya perancis di uji
coba (charles de gaulle) atau bahasa perancisnya (port avions). Selain sesi TP
(travaux pratiques) juga terdapat sesi TD (travaux diriges), pada sesi ini
dosen dan mahasiswa daling berdiskusi untuk memecahkan soal soal yang telah di
siapkan oleh dosen tersebut dan biasanya mahasiswa 1 minggu sebelum TD telah di
berikan soal untuk dikerjakan di kost masing masing. Dan
tambahan juga, karena bidang saya merupakan master research, tentunya pada
semester 1 saya harus menyelesaikan riset selama 1 semester, kebetulan
supervisor saya bidangnya adalah propulsi kapal jadis aya mengambil subject
tentang propulsi kapal. Judul riset adalah “Energy Efficiency Analysis of
Trawlers (Case Study: Indonesian’s Trawler)”. Setiap riset outputnya adalah
laporan dan diakhiri dengan presentasi oral pemaparan tentang riset kita yang
telah dibimbing didepan dewan juri. Alhamdulillah saya telah melewati tahap ini
gan dengan cukup baik pada bulan maret kemaren.
pict 4. ini gan laporan riset yang ke-1 ane dibawah bimbingan supervisor tentunya...hehe
Pada semester 2 dengan
beban kredit yang hampir sama dengan semester 1, tetapi berbeda dalam
penerapannya. Pada semester 2 ini mahasiswa melakukan stage (atau magang)
diperusahaan2 atau lembaga riset untuk menyelesaikan riset/penelitian
diperusahaan tersebut selama kurang lebih 6 bulan lamanya. Kebetulan saya
melakukan magang di lab kampus saya dengan dibimbing oleh supervisor yang sama
dengan riset saya yang pertama, beliau sangat expert sekali di bidang
hydrodinamika terutama masalah baling baling kapal. Beliau sebelum menjadi
dosen pernah menjabat sebagai kepala peneliti di essais de bassin val de
reuille yang saya ceritakan tadi, tepatnya di lab hydrodynamic tunnel. Okey,
kembali kecerita, hari hari saya lalui dengan melakukan riset dimana jadwal
stagenya dimulai pada pukul 09.00-17.30, tapi karena sungkan dengan dosen saya
tak jarang saya pulang sampai jam 20.00
menunggu dosen saya pulang, hehehe, (biar keliatan rajin gan, hehe). Nah bagi
saya itu udah biasa, soalnya selama di kampus ITS, malahan saya jarang pulang
ke kost, alias nginap di lab. adapun judul riset yang ke-2 ini adalah “Improvement
of Energy Efficiency in Fishing Ship Using Energy Saving Device” adalah
pengembangan dari riset saya yang ke-1 gan. Saat ini saya tengah mempersiapkan
laporan riset buat di sidangkan pada tanggal 6 september nanti gan, mohon
doanya gan. (puasa kan gan?, makanya doa kan ya, biar tambah
pahalanya.,hehehe).
pict 5. ini gan gambaran riset ke-2 ane, semoga sukses, aamin..
Cerita ini hanya
sekedar berbagi pengalaman aja gan, bukan bermaksud lain. Sekiranya bermanfaat
dan jika ada hal yang ingin ditanyakan dan diskusikan saya siap gan untuk
berbagi selagi saya bisa. Singkat cerita tunggu album selanjutnya gan (part 3),
tapi saya belum ada ide buat nulis apa gan. semoga bermanfaat sharingnya yaaa...
Salam,
Pak Cik Alyuan Dasira